Hal yang
paling aku ingat ketika masa kecilku adalah bermain, Yah, betul! dunia anak
adalah dunianya bermain, masa kecil adalah dunia yang menyenangkan dan takkan
terlupakan, masih teringat waktu aku kecil aku ingin sekali mempunyai mainan
“Barbie” tapi karena harganya mahal. Aku hanya bisa merengek meminta mainan
“Barbie” kepada kedua orangtuaku, tapi orang tuaku tidak begitu saja membelikan
mainan untukku,
Nasehat
dari orang tuaku yang paling membekas adalah bahwa mainan “Barbie” tidak bisa
di beli dengan tangisan, ini berlaku juga dengan setiap keinginanku bahwa
keinginan itu di dapat bukan karena harus menangis dulu tetapi di dapat dari
usaha dan kerja keras, Ini adalah pelajaran yang sangat penting untuk ku,
meskipun pada waktu itu aku masih belum paham maksud orang tuaku tidak
membelikan mainan, tapi sekarang aku mengerti bahwa orangtua ingin mendidik aku
menjadi anak yang tidak manja, mandiri dan apapun yang aku inginkan harus
dilakukan dengan cara berusaha bukan dengan cara merengek, meminta ataupun
menangis.
Orang tuaku selalu memperlihatkan pada aku, bahwa jika ingin sesuatu itu tidak mudah, perlu kerja keras terlebih dahulu. Bahkan tak jarang, menyuruh aku melihat gelandangan atau anak-anak jalanan, bagaimana mereka bersusah payah untuk bertahan hidup. Hidup ini harus saling berbagi, jika kita dapat saling memberi, ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang kurang mampu.
Orangtua aku
pun selalu mengajarkan arti berbagi, misalnya ketika kita melihat pengemis
atau anak-anak gelandangan, orang tua ku selalu
membangkitkan empati bahwa orang itu tidak selalu beruntung, orang tua
ku selalu mengajarkan
aku untuk selalu bersyukur bahwa masih banyak orang-orang
yang kurang beruntung dan perlu dibantu.
Itulah masa kecilku yang tak terlupakan. Orangtua ku berusaha membentuk karakter dan
menanamkan konsep-konsep kehidupan agar aku bisa
menghadapi kehidupan dengan baik.
Sekarang
umur ku sudah 23 tahun, kini aku menjadi guru Sekolah Dasar di Cianjur
meneruskan cita-cita perjuangan Ibuku yang sudah pensiun. Masa kecil yang tak terlupakan dan
menggoreskan berbagai makna yang mendalam dalam kehidupanku membentuk aku
menjadi yang sekarang.
Sebagai
generasi penerus bangsa, aku sangat peduli terhadap masa depan anak-anak di Indonesia,
lewat masa kecil ini akan membentuk karakter di masa depan, Masa kecil yang bahagia dan penuh kasih
sayang dapat membuat anak menjadi pribadi yang mempunyai
karakter bangsa serta, mampu menghadapi kehidupan yang lebih baik di masa
depan.
Sedangkan
masa kecil yang tidak bahagia dan memprihatinkan, patut
untuk diselamatkan agar anak tidak menjadi pribadi yang pesimis. Untuk membangkitkan semangat dan percaya
diri anak perlu banyak dukungan dari
berbagai pihak. Aku ingin melihat tumbuh kembang anak-anak Indonesia di masa mendatang menjadi
lebih baik.
Banyak cara untuk membantu anak-anak
Indonesia menjadi lebih baik dan menikmati masa kecil yang lebih indah. Salah
satunya adalah dengan adanya kepedulian sosial dari Tango, dari Orang Tua Group
dengan programnya Tango Hand in Hand. Aku sangat
tertarik dengan kegiatan Tango peduli di Nias
Kenapa
kita harus membantu anak-anak di Nias?
Nias terkenal dengan tanahnya
yang subur, keindahan alam, dan tradisi budaya suku setempat yang unik. Banyak
wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang menghabiskan waktunya untuk
berlibur di pulau ini. Namun sayangnya, kekayaan alam, keindahan wisata dan
budaya Nias hingga kini belum mampu menghidupi dengan layak sebagian besar
masyarakat di sana.
Namun sayangnya kondisi warga setempat cukup memprihatinkan, baik dari segi ekonomi,
pendidikan, sosial, hingga kesehatan. Ada banyak faktor yang menyebabkan
kondisi warga setempat masih berada di garis kemiskinan. Salah satunya adalah
faktor pendidikan yang menjadi penyebab utama. Selain itu, dampak gempa bumi
dan tsunami yang melanda Nias pada 2004 dan 2005, hingga kini membuat
pemerintah daerah setempat membutuhkan banyak biaya untuk perbaikan fasilitas
dan infrastruktur yang memadai.
doc.google.com |
Banyak masalah sosial dan budaya
yang menghambat kemajuan masyarakat Nias. Hal ini berdampak pada kehidupan
anak-anak Nias yang masih sangat memprihatinkan, terutama di Nias Utara, banyak
ditemukan sedikitnya 4 orang anak yang usianya hanya terpaut 1-2 tahun untuk
setiap anak.
doc.google.com |
Akhirnya, masalah busung lapar dan gejala
stunting pun tak dapat dihindari. Belum lagi masalah sanitasi, sirkulasi udara
di dalam rumah yang sangat tidak layak untuk ditempati, membuat kesempatan anak
untuk tumbuh dan berkembang lebih baik di masa depan semakin kecil.
doc.google.com |
Jika kita menemui anak-anak yang seperti ini, apa yang akan kita lakukan? Membiarkan
atau menyelamatkan?
doc.google.com |
Iyaa tentu saja menyelamatkan!
Bagaimana
cara kita menyelamatkan masa depan anak-anak?
Menyelamatkan masa depan
anak-anak adalah dengan
melindungi hak anak. Ada 10 Hak Anak Dunia menurut Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989, yaitu:
1. Hak untuk bermain
2. Hak mendapatkan pendidikan
3. Hak mendapatkan
perlindungan
4. Hak mendapatkan nama dan
identitas
5. Hak mendapatkan status kebangsaan
6. Hak mendapatkan makanan
7. Hak mendapatkan akses
kesehatan
8. Hak mendapatkan rekreasi
9. Hak mendapatkan kesamaan
10. Hak memiliki peran dalam pembangunan.
Yuk
selamatkan hak-hak mereka dengan cara membantu mereka mendapatkan haknya. Jadi
siapa lagi yang bisa menyelamatkan masa depan anak-anak kalau bukan kita
sebagai generasi penerus bangsa
Masa anak-anak adalah masa keemasan/Golden Age
Golden Age atau masa keemasan, adalah
“masa-masa penting anak yang tidak bisa diulang”. Beberapa pakar
menyebutkan sedikit perbedaan tentang rentang waktu masa Golden Age, yaitu 0-2 th, 0-3 th, 0-5 th atau 0-8 th,
namun semuanya sepakat bahwa awal-awal tahun pertama kehidupan anak adalah
masa-masa emas mereka.Pada masa-masa ini, kemampuan otak anak untuk menyerap
informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diberikan akan berdampak bagi si
anak di kemudian hari.
Salah satu
tips dalam memberikan
stimulasi/rangsangan anak pada masa golden age guna mengoptimalkan
kecerdasan mereka adalah memberikan mainan yang bermanfaat bagi perkembangan keterampilan anak usia mereka, memberi mereka kasih sayang dan rasa aman sehingga mereka pun akan sanggup memberi kasih sayang pada sesamanya. Di
masa golden age, jika peran lingkungan membahagiakan dalam kehidupan
mereka, memori ini akan terkenang selamanya dan membawa pengaruh positif di kehidupan
dewasa mereka kelak.
Bagaimana
caranya membuat anak-anak di Nias tersenyum kembali?
Berbagi dengan
mendonasikan pakaian, buku & mainan layak pakai kepada
anak-anak di Nias, karena ada rasa yang luar biasa dan tak terungkapkan ketika
melihat anak- anak tersenyum saat menerima barang yang dikumpulkan.
Jika hanya sendiri kita yang
berbagi, kita hanya bisa membantu satu
atau dua orang anak saja. Sementara dengan mengumpulkan bersama-sama, ada
ratusan anak Nias yang akan terbantu. Yuk pembaca dimana
pun berada mari kita bantu anak-anak di Nias dengan menyumbangkan mainan,
pakaian, buku, maupun makanan karena dengan bersama kita bisa membuat mereka
kembali tersenyum dengan cara yang sederhana.
Barang- barang yang terkumpul, dapat
dikirimkan ke ke kantor Tango Wafer, Jl Lingkar Luar Barat Kav
35-36 Cengkareng, Jakarta Barat 11740 Paling
lambat tanggal 30 Agustus 2013. Yuk sebarkan "Semangat Peduli" tentang kegiatan Tango Peduli Gizi di Nias. Untuk melihat kehidupan anak-anak di Nias bisa lihat di tautan video ini:
Tango Hand in Hand for Nias
Tango Hand in Hand for Nias
Aku sangat
menyukai dunia anak-anak, apalagi aku adalah seorang guru SD. Aku ingin sekali
pergi ke Nias dan berbagi bagaimana rasanya ketika kita bisa membuat
anak-anak di sana bisa kembali tersenyum bahagia. Semoga
Tim Tango Wafer mewujudkannya
TANGO #HANDINHAND
Together, make them smile in simply way
TANGO #HANDINHAND
Together, make them smile in simply way
Tulisan
ini disertakan dalam lomba blog Tango #HandinHand Sharing Competition Tango Peduli Gizi
Sumber: